INFO SEPUTAR KESEHATAN, KESEHATAN IBU DAN ANAK

Wednesday, 3 June 2020

Dampak tubuh Kekurangaan Antioksidan, berikut solusinya

sayuraan yang mengaandung antioksidan


Tanpa kita sadari saat beraktifitas tubuh kita ini selalu bersentuhaan dengaan zat-zat yang mungkin berbahaya bagi tubuh kita atau bisa dikatakan kita terkena paparaan radikal bebas yang berasal dari lingkungan di sekitar kita. Zat tersebut akan memberi efek negatif secara langsung atau tidak langsung untuk menanggulangi zat tersebut maka tubuh kita membutuhkaan zat antioksidan. Apa zat antioksidan temen-temen pasti tau ..(^^)

Zat Antioksidan merupakan senyawa / zat yang dapat menunda, menghambat, mencegah, atau memperlambat proses reaksi oksidasi meskipun dalam konsentrasi yang cukup kecil. Senyawa antioksidan ini dapat ditemui dalam beberapa jenis bahan pangan. Bahan pangan tersebut ketika bersintesis akan menhasilkan  reaksi kimia berupa zat antioksidan. Antioksidan banyak digunakan dalam dunia kesehatan dan teknologi makanan.

Didalam dunia kesehatan, antioksidan memiliki manfaat bagi tubuh karena dapat menetralisir radikal bebas yang berbahaya. Sedangkan didalam teknologi pengolahan pangan, senyawa antioksidan memiliki peran penting dalam mempertahankan mutu produk pangan dan menghambat berbagai jenis kerusakan seperti  perubahan warna aroma, tenggik, perubahan tekstur, dan perubahan nilai gizi.

Ada beberapa jenis antioksidan berikut penjelasanta:

1. Antioksidan Alami

Antioksidan Alami ini didapat dari bahan pangan sehingga antioksidan ini selama proses pengolahaanya terbentuk di dalam tubuh. Antioksidan ini memiliki berbagai ke unggulan diantaranya: tidak mengandung residu bahan kimia sehingga aman untuk tubuh kita. Bahan-bahan makanan yang mengandung antioksidan seperti: durian , , mangga dll, sedang zat kimia pembentuknya adalah Vitamin A, C, Polifenol, Gluthion,dan ,aaam ellagic

2. Antioksidan Sintetis

Antioksidan sintetis diperoleh dari hasil sintesis reaksi kimia dan diproduksi untuk tujuan komersial. Contoh antioksidan sintetis antara lain:
- Butil Hidroksi Anisol (BHA).
- Butil Hidroksi Toluen (BHT).
- Propil Galat.
- Tert-Butil Hidroksi Quinon (TBHQ).
- Tokoferol.
 
Fungsi Antioksidan untuk Kulit

Ketika berhubungan dengan perawatan kulit, antioksidan dapat membantu merawat kulit dari pengaruh sinar matahari pagi dan polusi. Tidak sepertisunscreen dan pelembap, antioksidan bekerja melindungi kulit dari dalam keluar dengan menjaga sel-sel tubuh dari kerusakan.

1. Menetralkan Radikal Bebas

Radikal bebas adalah partikel seperti asap, polusi, dan sinar UV yang mengoksidasi kulit, sehingga menyebabkan kerusakan kulit dan penuaan dini. Antioksidan bekerja dengan menetralkan radikal bebas sebelum memulai proses oksidasi dan dapat ditemui dalam khasiat vitamin E.

2. Meningkatkan Produksi Kolagen

Kolagen bertugas memelihara elastisitas kulit dan kekuatannya agar kulit tampak kenyal dan muda. Dengan penggunaan krim antioksidan yang dapat menyerap ke lapisan dalam kulit, antioksidan tersebut dapat menetralkan radikal bebas dan meningkatkan produksi kolagen. Maka dari itu, kolagen dapat menjadi cara untuk mengencangkan kulit.

3. Mengurangi Garis Halus dan Kerutan

Keriput dan garis halus adalah bagian alami dari proses penuaan. Penurunan produksi kolagen elastis mulai terjadi, lalu kulit wajah mulai mengendur. Radikal bebas yang terbentuk dari kelebihan paparan sinar matahari dapat mempercepat efek alami dari penuaan. Antioksidan tidak dapat memperlambat kerusakan yang tidak disebabkan oleh radikal bebas.

4. Mengurangi Bintik Hitam

Bintik-bintik hitam muncul ketika sinar matahari mempercepat produksi melanin di kulit. Melanin ini menjadi semakin jelas hingga terbentuk bintik-bintik hitam. Kandungan antioksidan dalam produk perawatan kulit, khususnya vitamin C, telah terbukti memberi manfaat dalam mengurangi pigmentasi melanin pada kulit.

5. Mengurangi Jerawat

Vitamin A adalah antioksidan yang sangat kuat dan digunakan pada produk perawatan kulit. Maka dari itu, namanya lebih dikenal sebagai retinoid atau retin A. Ketika digunakan ke kulit, vitamin A masuk jauh ke dalam pori-pori untuk menghilangkan sumbatan pada keratin, salah satu penyebab utama dari komedo dan jerawat.Vitamin A juga dapat membantu mengurangi kelebihan minyak di pori-pori dan mengurangi jerawat jika dikombinasikan dengan pembersih kulit berkualitas. Konsumsi vitamin A dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi wajah berminyak dan berjerawat.
Share:

apa itu new normal dan bagaimana cara impelentasinya bagi negara yang terdampak wabah corona .kepala negara bergegas

tinjauaan kepala negara untuk persiapaan new normal
Tambahkan teks
Seruan Presiden Joko Widodo untuk berdamai dengan virus corona sempat memicu polemik luas di publik. Bahkan sebagian kalangan kedokteran menilai lebih baik bangsa ini bersiap menghadapi perang panjang melawan Covid-19 itu. Sebab, ada sejumlah risiko yang tak ringan bila pemerintah mengambil kebijakan tersebut.

Jokowi pertama kali mengungkapkan berdamai dengan corona pada awal Mei lalu. Menurutnya, penularan virus yang pertama kali merebak di Wuhan, Cina pada Desember 2019 itu akan terus terjadi sebelum vaksin ditemukan sehingga kasusnya begitu fluktuatif.

“Artinya, sampai ditemukan vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan,” kata Jokowi seperti dilansir dari laman Sekretariat Presiden.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengulangi pernyataannya melalui Twitter pada 16 Mei 2020. “WHO menyatakan bahwa kita harus hidup berdampingan dengan Covid-19. Mengapa? Karena ada potensi bahwa virus ini tidak akan segera menghilang dan tetap ada di tengah masyarakat. Berdampingan bukan berarti menyerah, tapi menyesuaikan diri.”

Upaya Jokowi untuk menciptakan kondisi new normal sudah terlihat dari kebijakan anak buahnya di kabinet. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, misalnya, mengizinkan transportasi antarwilayah kembali beroperasi dengan syarat ketat, termasuk surat dinas dan hasil tes negatif Covid-19.

Aksi turunannya, maskapai dari grup Garuda Indonesia dan Lion Air mulai kembali terbang pada awal Mei. Begitu juga PT Kereta Api Indonesia. Selain itu, bus-bus antarkota hingga kapal penyeberangan mulai beroperasi

Rencana pemerintah memulai fase new normal terlihat dari rancangan pelonggaran pembatasan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian. Dalam draf tersebut, pemerintah membagi lima fase pemulihan ekonomi yang akan dimulai 1 Juni. Saat itu, jika kondisi sudah memungkinkan, pemerintah hendak mengizinkan industri dan jasa bisnis ke bisnis untuk beroperasi.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir pun berencana memulai aktivitas kantor bagi pegawai perusahaan pelat merah yang berusia kurang dari 45 tahun setelah 25 Mei. Meski, pelaksanaannya masih harus menunggu restu dari Gugus Tugas Covid-19 dan Kementerian Kesehatan.

Skenario new normal akibat pandemi virus corona Covid-19 ini diatur dalam Surat Edaran bernomor S-336/MBU/05/2020. Surat tertanggal 15 Mei 2020 itu ditujukan kepada seluruh direktur utama BUMN. Ada lima fase pemulihan operasional yang disiapkan bagi perusahaan negara.

Dalam fase pertama yang dimulai 25 Mei, karyawan BUMN berusia di bawah 45 tahun mulai bekerja di kantor dengan pengaturan jam masuk, batasan kapasitas, dan sistem shifting. Sedangkan, karyawan BUMN berusia di atas 45 tahun tetap melanjutkan bekerja di rumah sesuai batasan operasi.

Kemudian, mulai 1 Juni BUMN sektor mal dan retail akan beroperasi dengan batasan jumlah pengunjung dan jam buka. Fase ketiga adalah membuka tempat wisata mulai 8 Juni dengan meminimalisasi kontak fisik.

Pada fase keempat, kegiatan ekonomi dibuka untuk seluruh sektor dengan evaluasi pada 29 Juni. Terakhir, pada 13 dan 20 Juli akan dievaluasi semua sektor menuju skala normal. Beberapa BUMN seperti Bank Mandiri, Pertamina, Telkom, PLN, hingga holding industri pertambangan langsung menyatakan siap menjalankan instruksi sang menteri.

Kebutuhan Ekonomi di Tengah Pandemi

Ekonomi adalah alasan utama pemerintah untuk mulai merancang kondisi new normal. Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2020 hanya 2,97 %. Padahal, kasus pertama Covid-19 baru diumumkan pada 2 Maret 2020. Artinya, baru sebulan keberadaan virus corona terkonfirmasi di Indonesia, namun dampaknya terhadap perekonomian begitu dahsyat.Tak bisa dipungkiri, penutupan pabrik-pabrik akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk membendung penularan Covid-19 berimbas pada naiknya angka pengangguran. “Kondisi yang terkena PHK, masyarakat yang menjadi tidak berpenghasilan lagi, ini harus dilihat. Kita ingin masyarakat produktif dan tetap aman dari Covid-19,” kata Jokowi dalam siaran pers, Jumat, 15 Mei 2020 lalu.

Menurutnya, setelah kondisi cukup aman, pemerintah akan berangsur mengizinkan sektor-sektor usaha beroperasi kembali dengan cara-cara yang aman dari penularan virus corona. Misalnya, restoran beroperasi dengan pembatasan pengunjung sekitar 50 %, memberi jarak antarkursi, dan antarmeja pun diperlonggar.

Pada kesempatan itu, Presiden juga menjelaskan bahwa berkurangnya aktivitas masyarakat di luar rumah membuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) menyusut drastis. “Ada yang menurun sampai separuh, ada yang menurun 30 %.”

Rencana pemerintah untuk melonggarkan pebatasan aktivitas masyarakat pun disambut oleh kalangan pengusaha. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan pandemi Covid-19 akan lama.

Dalam periode ini, kegiatan ekonomi tak mungkin berhenti. Pemberlakuan PSBB sudah berefek besar. Sedangkan stimulus dari pemerintah sebesar apapun tidak akan sanggup untuk menopang kejatuhan tersebut tanpa aktivitas ekonomi.

Hal senada diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Bidang Hubungan Internasional Shinta Kamdani. Dia bahkan menyebut, pelaku usaha di berbagai sektor tengah menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk berkegiatan di tengah pandemi.

Menurutnya, meski sinyal pelonggaran sudah muncul, pengusaha tak akan sembarangan memulai aktivitas tanpa memperhatikan penilaian pemerintah. “Masing-masing perusahaan sudah mulai melakukan transformasi untuk membuat cara bekerja yang berbeda. Adaptasi teknologi untuk sektor tertentu sudah ada sehingga tidak perlu semua bekerja dari kantor,” tuturnya.

Menurut Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman, relaksasi PSBB dengan mengizinkan kembali pelaku industri beraktivitas harus dilakukan secara bertahap. Dia menyarankan pemerintah membuat skala prioritas untuk menentukan sektor usaha yang bisa dibuka lebih cepat, seperti produksi makanan, minuman, obat, dan alat-alat kesehatan.

Dicky juga mengingatkan pengusaha untuk menegakkan protokol kesehatan yang ketat. Aturan yang perlu dibuat, misalnya, deteksi suhu tubuh pekerja sebelum memasuki kantor, mewajibkan penggunaan masker, jaga jarak, dan mengatur jumlah karyawan dalam satu ruangan.

Meski demikian, Dicky menyebutkan bahwa hal terpenting yang harus dilakukan saat PSBB dilonggarkan adalah meningkatkan kapasitas pemeriksaan. Sedangkan, rasio tes Covid-19 di Indonesia baru 654 per satu juta penduduk.

Risiko Herd Immunity dalam New Normal

Jika syarat-syarat itu tak dipenuhi, membiarkan masyarakat berkeliaran berarti pemerintah mengandalkan kekebalan kelompok atau herd immunity dalam menghadapi pandemi corona. Herd immunity adalah kondisi ketika mayoritas orang dalam suatu kelompok memiliki imunitas untuk melawan virus dalam tubuh mereka.

Kondisi herd immunity umumnya diciptakan lewat vaksinasi, misalnya campak. “Jika seseorang dengan campak dikelilingi oleh orang-orang yang telah divaksin, penyakit itu tidak mudah ditularkan, lalu akan segera hilang,” demikian menurut Vaccine Knowledge Project Universitas Oxford.

Lalu, bagaimana jika vaksin belum ditemukan seperti pada Covid-19?

Ahli epidemiologi Universitas Edinburgh, Mark Woolhouse mengatakan, herd immunity bisa muncul secara alami. Caranya, dengan membiarkan 60-90 % populasi terinfeksi hingga antibodi mereka tumbuh dengan sendirinya.

Bagaimanapun, skenario herd immunity dinilainya terlalu berisiko karena virus corona belum diteliti dengan baik. “Kami tidak tahu seberapa protektif antibodi manusia menanggapi virus corona untuk jangka panjang, kami tidak tahu berapa lama,” ujarnya.

Inggris sempat menerapkan strategi herd immunity, dan gagal. Pemerintah di sana sempat mendorong munculnya kekebalan alami itu dengan membiarkan tempat-tempat publik terbuka. Dilansir dari The Atlantic, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson ketika itu berpendapat pembatasan sosial hanya akan menimbulkan keresahan.

Namun, pada 16 Maret lalu Boris menangguhkan kebijakan itu. Ia mulai mengajak masyarakat Inggris untuk secara sukarela menjaga jarak, dan tidak lagi mengunjungi tempat umum. Sekolah dan kantor-kantor kemudian ditutup.

Perubahan kebijakan itu dipicu hasil analisis ahli imunologi dari Imperial College London. Analisis itu menungkapkan 30 % dari pasien positif virus corona di Italia memerlukan perawatan intensif. Jika angka tersebut sampai terjadi di Inggris, fasilitas kesehatan negara itu akan kewalahan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mengecam setiap negara yang menerapkan kebijakan longgar dan herd immunity. “Bagaimana jika kita kehilangan orang-orang tua dan rentan saat prosesnya berjalan? Ini perhitungan yang berbahaya,” kata Direktur eksekutif WHO, Mike Ryan dalam sebuah konferensi pers virtual, Senin (11/5).

Ia menyatakan bahwa sebuah negara tak boleh menerapkan kebijakan longgar dan berpikir bahwa virus corona bakal hilang begitu saja ketika populasinya mencapai kekebalan. “Konsep herd immunity biasanya digunakan untuk menghitung berapa banyak orang yang perlu divaksinasi dari populasi untuk menghasilkan efek itu,” katanya.

Bagaimana dengan Indonesia? Presiden Jokowi pada Senin (18/5) menyatakan bahwa pemerintah belum melonggarkan pembatasan sosial. “Saya ingin tegaskan bahwa belum ada kebijakan pelonggaran PSBB. Jangan muncul anggapan keliru di masyarakat bahwa pemerintah sudah mulai melonggarkan PSBB,” ujarnya.

Menurutnya, yang sedang dikaji saat ini ialah skenario beberapa tahap yang akan diputuskan apabila pemerintah telah menentukan periode terbaik bagi masyarakat untuk kembali produktif namun tetap aman dari Covid-19.

Penentuan tersebut tentunya harus didasari pada data-data dan fakta di lapangan. Yang pasti, dalam beberapa minggu ke depan, pemerintah masih tetap berfokus pada upaya pengendalian Covid-19 melalui larangan mudik dan mengendalikan arus balik. “Biar semuanya jelas. Karena kita harus hati-hati, jangan keliru kita memutuskan,” kata Jokowi

Share:

Tuesday, 2 June 2020

Dikutip dari WHO "Makan sayuran ini dapat menghabat covid 19

nutrisi penjaga imun tubuh

Novel coronavirus 2019 (Covid19) atau dikenal dengan nama virusvcorona merupakan virus yang dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, pneumonia atau infeksi paru-paru yang memiliki sifat akut, selain itu dapat menyebabkan gagal ginjal. WHO secara resmi memberikan nama COVID-19 (Coronavirus disease 2019) untuk virus Corona ini.Sampai saat ini, belum tersedia vaksin yang bisa mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Inilah yang menyebabkan Kementerian Kesehatan Indonesia mengimbau agar masyarakat Indonesia senantiasa menjalankan hidup bersih serta selalu menjaga daya tahan tubuh.

Cara Memperkuat Sistem Imun untuk Mencegah Virus Corona

Pada dasarnya, tubuh manusia memiliki sistem imun antibody untuk melawan virus dan bakteri penyebab penyakit. Namun, ada hal-hal yang dapat melemahkan sistem imun atau daya tahan tubuh seseorang, seperti penuaan pada fisik, kurang gizi, penyakit, bahkan obat-obatan tertentu. Oleh karena itu, fungsi sistem imun perlu senantiasa dijaga agar daya tahan tubuh kuat.Berikut adalah cara-cara alami yang bisa Anda lakukan untuk menjaga sistem antibody atau daya tahan tubuh:

1. Memakaan makanan bergizi

Memakaan makanan yang kaya akan kandungaan antioksidan, yang berasal dari sayur-sayuraan dan buah-buahan, dapat membantu tubuh melawan radikal bebas. ketika di dalam tubuh kita banyak terdapat radikal bebas, kerja sistem antibody bisa terganggu dan kita jadi lebih mudah terkena infeksi virus Corona.

Selain itu, untuk menjaga imunitas tubuh, diperlukan juga asupan nutrisi yang diperlukaan  seimbang. Perbanyak konsumsi daging, kacang-kacangan, serta biji-bijian agar daya tahan tubuh Anda kuat. Bawang dan jahe juga baik untuk dikonsumsi karena kandungannya diyakini dapat membantu tubuh melawan infeksi dan meredakan peradangan.

2. Berolahraga dengan rutin

Berolahraga juga terbukti mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan meredakan peradangan. Namun, perlu Anda ingat, olahraga yang dilakukan secara teratur memiliki efek yang lebih baik terhadap sistem imun dibandingkan olahraga yang hanya sesekali. Jadi, sempatkanlah untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari.

3. Mengelola stres dengan baik

Tingkat stes tubuh yang kepanjangan dapat meningkatkan produksi hormon kortisol. Kadar hormon kortisol yang tinggi dapat mengganggu kerja sistem imun dalam melawan infeksi. Oleh karena itu, upayakan untuk mengelola stres dengan baik supaya sistem imun Anda tetap terjaga dan kuat melawan infeksi virus Corona.

Stres bisa ketahui dengan hal yang sederhana, misalnya dengan tidur cukup setiap harinya. Anda juga bisa melakukan hal-hal yang menyenangkan supaya tubuh dan pikiran Anda rileks, misalnya berkumpul dengan teman, bertamasya, mengerjakan hobi Anda, atau melakukan meditasi.

4. Beristirahat yang cukup

Walaupun terdengar sederhana, kurang tidur terbukti bisa menimbulkan dampak yang buruk pada kesehatan. Salah satunya adalah penurunan daya tahan tubuh, sehingga beragam penyakit dapat lebih mudah menyerang.

Tidur yang cukup dapat membuat tubuh Anda lebih kuat melawan paparan virus Corona. Orang dewasa membutuhkan waktu tidur sekitar 7–8 jam setiap harinya, sedangkan anak-anak memerlukan waktu tidur 10 jam atau lebih.

5. Mengonsumsi suplemen penunjang daya tahan tubuh

Untuk mencegah infeksi virus Corona, Anda juga dapat mempertimbangkan konsumsi suplemen yang dapat memperkuat daya tahan tubuh. Kandungan vitamin dan mineral dalam suplemen, seperti vitamin C (sodium ascorbate), vitamin B3 (nicotinamide), vitamin B5 (dexpanthenol), vitamin B6 (pyridoxine hcl), Vitamin(alpha tocopheryl), zinc picolinate, dan sodium selenite, dapat meningkatkan kinerja sistem imun dalam melawan infeksi yang disebabkan oleh virus maupun bakteri, termasuk infeksi virus Corona. Di sisi lain, vitamin B3, B5, dan B6 dapat memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak akibat sakit.

Selain memperkuat daya tahan tubuh dengan beragam cara di atas, Anda juga perlu melakukan upaya untuk mencegah tertularnya virus corona, yaitu:

  • Mencuci tangan secara teratur dengan air dan sabun, atau dengan hand sanitizer
  • Tidak menyentuh wajah, hidung, dan mata dengan tangan yang kotor atau belum dicuci
  • Menghindari pergi ke daerah yang sudah terjangkit virus Corona atau berpotensi menjadi lokasi penyebaran virus

Jika memiliki kondisi medis tertentu yang membuat Anda rentan terhadap infeksi, atau jika Anda harus berpergian ke tempat yang rawan infeksi virus Corona, jangan ragu untuk bertanya kepada Docter mengenai hal-hal yang perlu Anda lakukan agar terhindar dari infeksi ini.

Ayo, kita sama-sama menjaga daya tahan tubuh yang kuat dengan berolahraga yang rutin, mengelola stres, beristirahat, dan mengonsumsi makanan bergizi, serta suplemen penunjang daya tahan tubuh dengan kumpulan vitamin dan kumpulan mineral.

Share:

Cara Cepat menangani dan menyembuhkaan corona (Covid 19)

Pengertian Coronavirus (Covid19)



Coronavirus merupakan Salah satu keluargaaaaaa virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan ringan hingga sedang, seperti penyakit flu dll.Namun, ada beberapa jenis virus corona juga bisa menimbulkan penyakit yang lebih serius, seperti:

  •  (MERS-CoV).Middle East Respiratory syndrome
  •  (SARS-CoV). severe Scute Respiratory syndrome 
  • Pneumoin

SARS yang muncul pertama kali pada bulan November 2002 di Tiongkok dan menyebar ke beberapa negara. Mulai dari Hongkong, Vietnam, Singapura, Indonesia, Malaysia, Inggris, Italia, Swedia, Swiss, Rusia, hingga Amerika Serikat. Epidemi  virus berakhir pada  pertengahan tahun 2003 itu menjangkiti 8.098 orang di berbagai negara. Sedangkan sebanyak 774 orang kehilangan nyawa akibat penyakit infeksi saluran pernapasan berat tersebut. 

Saat ini   coronavirus (HCoVs) yang telah diidentifikasi dan telah berkembang menjadi  7 jenis yaitu:

  • HCoV-229E.
  • HCoV-OC43.
  • HCoV-NL63.
  • HCoV-HKU1.
  • SAR- COV (menyebabkan sindrom pernapasan akut) (sindrom pernapasan).
  • /Novel Coronavirus (wabah pneumonia di kota Wuhan, Tiongkok pada bulan Desember 2019, dan menyebar ke berbagai negara pada bulan Januari 2020. Indonesia sendiri mengumumkan adanya kasus covid 19  pada bulan Maret 2020.
  • Faktor Risiko Infeksi Coronavirus  

    Siapa pun dapat terinfeksi virus corona. Akan tetapi, bayi dan anak kecil, serta orang dengan kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap serangan virus ini. Selain itu, kondisi musim juga mungkin berpengaruh. Contohnya, di Amerika Serikat, infeksi virus corona lebih umum terjadi pada musim gugur dan musim dingin. 

    Di samping itu, seseorang yang tinggal atau berkunjung ke daerah atau negara yang rawan virus corona, juga berisiko terserang penyakit ini. Misalnya, berkunjung ke Tiongkok, khususnya kota Wuhan, yang pernah menjadi wabah COVID-19 yang bermulai pada Desember 2019

  • Penyebab Infeksi Coronavirus  

    Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan virus corona menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti: 

    • Percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin).
    • Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
    • Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air liur pengidap virus corona. 
    • Tinja atau feses (jarang terjadi)

    Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara pasti. Namun, rata-rata gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam tubuh. Di samping itu, metode transmisi COVID-19 juga belum diketahui dengan pasti. Awalnya, virus corona jenis COVID-19 diduga bersumber dari hewan. Virus corona COVID-19 merupakan virus yang beredar pada beberapa hewan, termasuk unta, kucing, dan kelelawar. 

    Sebenarnya virus ini jarang sekali berevolusi dan menginfeksi manusia dan menyebar ke individu lainnya. Namun, kasus di Tiongkok kini menjadi bukti nyata kalau virus ini bisa menyebar dari hewan ke manusia. Bahkan, kini penularannya bisa dari manusia ke manusia. 

Gejala Infeksi Coronavirus  

Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala yang muncul ini bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa serius infeksi yang terjadi. Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan:

  • Hidung beringus.
  • Sakit kepala.
  • Batuk.
  • Sakit tenggorokan.
  • Demam.
  • Merasa tidak enak badan.

Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus coronadapat menyebabkan gejala yang parah. Infeksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh COVID-19), yang mengakibatkan gejala seperti:

  • Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia.
  • Batuk dengan lendir.
  • Sesak napas.
  • Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.

Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu. Contohnya, orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia.


Diagnosis Infeksi Coronavirus  

Untuk mendiagnosis infeksi virus corona, dokter akan mengawali dengan anamnesis atau wawancara medis. Di sini dokter akan menanyakan seputar gejala atau keluhan yang dialami pasien. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan darah untuk membantu menegakkan diagnosis.

Dokter mungkin juga akan melakukan tes dahak, mengambil sampel dari tenggorokan, atau spesimen pernapasan lainnya. Untuk kasus yang diduga infeksi novel coronavirus, dokter akan melakukan swab tenggorokan, DPL, fungsi hepar, fungsi ginjal, dan PCT/CRP.

 

Komplikasi Infeksi Coronavirus  

Virus corona yang menyebabkan penyakit SARS bisa menimbulkan komplikasi pneumonia, dan masalah pernapasan parah lainnya bila tak ditangani dengan cepat dan tepat. Selain itu, SARS juga bisa menyebabkan kegagalan pernapasan, gagal jantung, hati, dan kematian.

Hampir sama dengan SARS, novel coronavirus juga bisa menimbulkan komplikasi yang serius. Infeksi virus ini bisa menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. 

 

Pengobatan Infeksi Coronavirus  

Sampai saat ini tidak ada perawatan khusus untuk mengatasi infeksi virus corona. Umumnya orang yang terkena virus ini akan pulih dengan sendirinya. Namun, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala infeksi virus corona. seperti: 

  • Minum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit, demam, dan batuk. Namun, jangan berikan aspirin pada anak-anak. Selain itu, jangan berikan obat batuk pada anak di bawah empat tahun.
  • Gunakan pelembab ruangan atau mandi air panas untuk membantu meredakan sakit tenggorokan dan batuk.
  • Perbanyak istirahat.
  • Perbanyak asupan cairan tubuh.
  • Jika merasa khawatir dengan gejala yang dialami, segeralah hubungi penyedia layanan kesehatan terdekat.

Khusus untuk virus corona yang menyebabkan penyakit serius, seperti SARS, MERS, atau infeksi COVID-19, penanganannya akan disesuaikan dengan penyakit dan kondisi pasien. 

Bila pasien mengidap infeksi novel coronavirus, dokter akan merujuk ke RS Rujukan yang telah ditunjuk oleh Dinkes (Dinas Kesehatan) setempat. Bila tidak bisa dirujuk karena beberapa alasan, dokter akan melakukan:

  • Isolasi
  • Serial foto toraks sesuai indikasi.
  • Terapi simptomatik.
  • Terapi cairan.
  • Ventilator mekanik (bila gagal napas)
  • Bila ada disertai infeksi bakteri, dapat diberikan antibiotik.

 

Cara mencegah  agar tidak terkena convid19

Sampai saat ini belum ditemukaanditemuk untuk mencegah infeksi virus corona. Namun, setidaknya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko tertular virus ini. 

Berikut hal- hal  yang bisa dilakukan agar tidak tertular : 

  • Melakukaan cuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik hingga bersih setelah beraktifitas maupun sebelum beraktifitas.
  • Berusaha tidak belakukaan kontak langsung dengan makanan, mijuman serta wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan kotor atau belum dicuci.
  • Berusahalah melakukaan  kontak langsung atau berdekatan dengan orang sehat dan orang sedang sakit 
  • Hindari menyentuh hewan atau unggas liar. 
  • Selalu membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering digunakan atau yang lainnya.
  • Usahakan Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu atau lainnya. Kemudian, buanglah tisu dan cuci tangan hingga bersih. 
  • Jangan melakukaan aktifitas diluar rumah dalam keadaan sakit.
  • Kenakan masker dan segera berobat ke fasilitas kesehatan ketika mengalami gejala penyakit saluran napas. 

Selain itu, kita juga bisa perkuat sistem kekebalan tubuh dengan konsumsi vitamin dan Suplemen  sebagai  bentuk pencegahan dari virus ini.

 

Share:

Total Pageviews

Menu