Darah merupakan satu-satunya jaringan dalam tubuh yang berupa fluida. Darah mentransport oksigen dan zat-zat gizi ke jaringan dan membuang produk sisa seperti karbon dioksia. Darah merupakan sampel yang sering diperiksa dilaboratorium rumah sakit (James et al, 2006). Darah merupakan suspensi sel dan fragmen sitoplasma di dalam cairan yang disebut dengan plasma. Secara keseluruhan darah dapat dianggap sebagai jaringan pengikat dalam arti luas karena pada dasarnya terdiri atas unsur-unsur sel dan substasi intraseluler yang berbentuk plasma (isnaeni, 2006).
Keberadaan darah dalam tubuh mempunyai peran penting bagi kehidupan seseorang. Secara umun fungsi darah sebagai alat transport makanan yang diserap dari saluran cerna dan diedarkan keseluruh tubuh, selain itu darah juga berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan dinamis (homeostatis) dalam tubuh , termasuk di dalamnya ialah mempertahankan suhu tubuh, mengatur keseimbangan distribusi air dan mempertahankan keseimbangan asam basa sehingga pH darah dan cairan tubuh tetap dalam keadaan seharusnya (Sadikin, 2001).
Pada tahun 1900, seorang dokter kelahiran Wina (Austria) bernama Karl Landsteiner membedakan darah manusia menjadi 4 golongan, yaitu golongan darah A, golongan darah B, golongan darah AB dan golongan darah O. Penggolongan darah ini dikenal dengan sistem penggolongan darah ABO, pembagian golongan darah ini berdasarkan perbedaan aglutinogen (antigen) dan aglutinin (antibodi) pada membrane permukaan sel darah merah (Syamsuri, 2007)
Sel darah merah memiliki salah satu dari antigen A, B , AB atau tidak sama sekali pada permukaan sel tersebut. Golongan A memiliki antigen A, golongan B memiliki antigen B, golongan AB memiliki antigen A dan B, sementara golongan O tidak mengandung antigen. Antigen tersebut mampu memproduksi antibodi. Individu yang memiliki golongan darah AB merupakan resipien universal (dapat menerima semua jenis darah) karena tidak memiliki antibodi, seseorang yang bergolongan darah O merupakan donor universal (dapat menerima semua jenis darah) (Kee, 2002).
Meurut Guyton (2006), pada penggolongan darah ini ada 2 zat yang berperan penting dalam menentukan golongan darah yaitu aglutiogen dan aglutinin. Aglutinogen atau antigen ini merupakan polisakarida yang tidak hanya terdapat pada sel darah merah tetapi juga terdapat pada kelenjar ludah, hati, ginjal, paru-paru, testis dan semen.
Sel darah merah memiliki salah satu dari antigen A, B , AB atau tidak sama sekali pada permukaan sel tersebut. Golongan A memiliki antigen A, golongan B memiliki antigen B, golongan AB memiliki antigen A dan B, sementara golongan O tidak mengandung antigen. Antigen tersebut mampu memproduksi antibodi. Individu yang memiliki golongan darah AB merupakan resipien universal (dapat menerima semua jenis darah) karena tidak memiliki antibodi, seseorang yang bergolongan darah O merupakan donor universal (dapat menerima semua jenis darah) (Kee, 2002).
Prinsip Dasar Penggolongan Darah
Faktor yang menentukan golongan darah manusia berupa antigen yang terdapat pada pernukaan luar sel darah merah disebut aglutinogen. Zat anti terhadap antigen tersebut disebut zat anti atau antibodi yang bila bereaksi akan menghancurkan antigen yang bersangkutan disebut aglutinin dalam serum, suatu antibodi alamiah yang secara otomatis terdapat pada tubuh manusia (Waluyo, 2010).
Menurut kepercayaan masyarakat jepang golongaan darah dapat mrncerminkaan kepribadiaan seseorang ,berikut kepribadiaan beberapa kepribadiaan seseorang menurut golongaan darah,antara lain:
A. Golongan Darah O: Samurai yang Berkemauan Keras (30% populasi Jepang)
Golongan darah O berusaha untuk menjadi pahlawan pada setiap situasi. O adalah pemimpin yang alami dan selalu berusaha menyenangkan hati orang lain. Mereka sangat kompetitif dan pekerja keras.
B.Golongan Darah A: Pekerja Ideal yang Berperilaku Baik (40% populasi Jepang)
Golongan darah A merupakan role model sempurna karena mereka selalu berusaha untuk sukses, kebaikan, dan bersikap sopan. Meskipun A bisa gampang stres dan mencemaskan banyak hal, A akan mencoba untuk tetap bersama-sama dan melakukan yang terbaik yang mereka bisa demi ketertiban dan demi orang yang mereka cintai selama situasi krisis.
C.Golongan Darah AB: Seniman Sensitif (10% populasi Jepang)
AB begitu unik layaknya variety show di televisi. Mereka terkenal dengan kepribadian gandanya, kadang malu2 kadang supel, kadang rasional kadang irasional, kadang tenang kadang gila. AB adalah bola energi yang tak terduga.
D Golongan Darah B: Pedagang Bersahaja dan Rebel (20% populasi Jepang)
Golongan darah B adalah pemberontak yang tidak bisa dijinakkan (makanya mungkin kurang cocok kerja di perusahaan, lebih baik kerja sendiri sebagai pedagang). Punya semangat dan fokus yang tinggi, B sangat ambisius yang punya impian besar. Meskipun mereka bisa kasar, keras kepala, dan sulit untuk bergaul, B selalu menjadi dirinya sendiri tidak peduli apa yang dikatakan dunia.
0 comments:
Post a Comment