INFO SEPUTAR KESEHATAN, KESEHATAN IBU DAN ANAK

Thursday, 26 November 2020

Kenali Plasenta Bayi , Kondisinya dan Gangguan Yang Menyertainya ..Jadi Organ Sangat Penting..

Ari -ari atau sering disebut plasenta  adalah salah satu organ yang sangat penting bagi perkembangaan janin didalam kandungaan. Organ ini memiliki banyak fungsi diantaranya sebagai penyuplai oksigen dan zat nutrisi yang dibutuhkaan janin untuk tumbuh dan berkembang. Plasenta terbentuk sejak awal kehamilaan sekitar 1 minggu, dan akan digunakaan sampai bayi lahir.



Plasenta berbentuk dari 200  lebih pembulu darah dan vena halus, jika dilihat berbentuk seprti gumpalan hati mentah. Permukaan maternalnya menempel pada rahim, betuknya kasar dan berongga. Warnya meeah tua dan terdiri dari 15- 20 benjolaan cotylendon. Plasenta yang sudah dewasa seperti piringaan datar. Berat plasenta sekitar 500 gr, tebalnya  2,5 cm dan diameternya 20 cm. Perlu di ingat berat dan ukuraan plasenta setiap ibu berbeda- beda tergantung ujuran janin yang di kandung bunda.

Selain sebagai pentrasfer nutrisi dan oksigen yang dibutuhaan janin selama bunda mengandung, plasenta juga memiliki peran sebagai paru- paru, hati janin, alat pencernakan (usus) dan ginjal sebagai penyaring nutrisi yang tidak dibutuhkaan janin.

Ada beberapa fakta yang mempengaruhi kondisi dan kesehataan plasenta diantarnya: 

1. Usia ibu hamil

Usia ibu hamil mepengaruhi kesehataan plasenta bayi. Banyak permasalahan plasenta yang di alami pada ibu hamil di usia tua yaitu sekitar 40 th. Hal ini mungkin di karenakaan bunda sudah rentan terhadap penyakit.

2. Air Ketuban pecah dini

Jika tetjadi seperti air ketuban pecah dini akan beresiko terhadap plasenta hal ini dikarenakaan  bakteri dll bisa masuk ke dalam rahim ibu dan membahayakaan janin yang dikandung ibu. Sebaiknya kelilingi area perut ibu dengan bantal (bahan yang halus ) pada saat melakukaan aktifitas ,tidur dll.

3. Kondisi ibu yang memiliki kesehataan tidak prima (riwayat penyakit).

Biasanya riwayat kesehatan ibu mempengaruhi kondisi plasenta bayi untuk membantu mensupali nutris  dll, Jika ibu memiliki penyakit tertentu seperti darah tinggi  harap agak berhati2 juga.

4. Kondisi operasi pada rahim 

Kondisi setelah operasi pada rahim seperti Oprasi caesar. Biasanya ibu yang telah melakukaan oprasi ini disarankaan oleh dokter untuk menuda untuk mempunyai anak lagi selama 2-3 tahun. Hal ini bertujuaan agar rahim, plasenta serta kondisi perut ibu sudah pulih seperti semula akibat operasi.

Macam-macam gangguan pada plasenta

Selain memperhatikaan kondisi dan kesehataan plasenta bayi, ada hal yang tidak kalah pentingnya yang harus di perhatikaan bunda, yaitu gangguan pada plasenta. Ada beberapa gangguan yang mungkin terjadi pada plasenta bayi, seperti :

1. Plasenta Previa

Plasenta Previa merupakaan kejadian dimana  badan plasenta menutupi sebagian atau seluruh Serviks (jalan lahir bayi). Dilansir dari Hindawi Jurnal of Pregnancy  Sebanyak 3-5/1000 kehamilaan diseluruh dunia mengalami Plasenta previa, insiden ini masih akan meningkat karna angka peningkatan oprasi caesar juga meningkat. Gangguan Plasenta previa umum terjadi pada bumil yang sudah pernah operasi caesar, riwayat melahirkan bayi kembar dan lainnya. Gejala yang umum terjadi  yaitu pendarahaan pada saat kehamilaan.  Maka dari itu sebaiknya ibu hamil jangan melakukaan aktifitas berat seperti joging, mengangkat benda yang berat, merokok dan kegiataan yang memicu kontraksi pada kandungaan bunda (humbungaan intim).

2. Plasenta Akreta

Plasenta akreta merupakaan gangguan pada plasenta yang tumbuh terlalu dalam pada dinding rahim. gangguan ini bisa membahayakaan ibu hamil karena bisa terjadi pendarahaan pada jalan bayi bahkaan pada saat melakukaan persalinan bisa terjadi pendarahaan hebat.

Jika bunda didiagnosa Plasenta akreta maka bisa dimungkinkaan bunda harus melakukaan caesar dini dan bidan akan merujuk pada tim spesialis yang terdiri dari spesialis kedoteraan ibu -janin, onkologi ginekologi, urologi, perawat kritis, radiologi, bank darah dan keperawataan umum.

3. Retensi Plasenta

Retensi Plasenta adalah kejadiaan tidak  keluarnya plasenta sekitar 30 menit dari dalam rahim saat persalinan. Kejadiaan ini biasa dikarenakaan ketidak kuataan bunda untuk menekan saat terjadi kontraksi sehingga plasenta tidak bisa didorong keluar. Permasalahaan pada plasenta belum dapat dipecahkan penyebabnya sebaiknya bunda ketika hamil selalu berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan biar selalu terkontrol perkembagaan janin bunda.

4. Solusio Plasenta

Solusio Plasenta  adalah kejadian terlepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum persalinan. Gangguan kehamilaan ini merupakaan yang paling berbahaya bagi janin dan ibu hamil  karena plasenta sudah tidak bisa menstrasfer kebutuhaan nutrisi dan oksigen janin. 


Share:

0 comments:

Total Pageviews

Menu